English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Masukkan Email Anda Untuk Berlangganan Artikel Terbaru dari Blog ini:

Delivered by Admin

RSS Feed

Sejarah Perkembangan


Pada awal mula perkembangan broadband, perusahaan telekomunikasi menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya, namun permasalahannya servis-servis yang dapat ditawarkan sangat terbatas. Permasalahan ini disebabkan oleh keterbatasan bandwidth yang dapat dipergunakan.

Seiring dengan berjalannya waktu, mucullah teknologi baru yang pelayanannya menggunakan bandwidth lebih besar, teknologi ini disebut broadband. Salah satu teknologi broadband tersebut adalah DSL yang dapat memberikan layanan triple plays ( voice, video dan data) Teknologi-teknologi lainnya yang mendukung layanan triple plays adalah : HFC cables, wireless dan fiber optik yang menggunakan system PON ( Passive Optical Network ). Pertengahan tahun 90an adalah saat-saat penting dari perkembangan telekomunikasi, dimana pada masa itu mulai diimplementasikan teknologi-teknologi baru seperti :
·         SONET (Synchronous Optical Network),
·         ATM (Asynchronous Transfer Mode),
·         Frame Relay dan
·         ISDN (Integrated Services Digital Network) Dengan munculnya teknologi-teknologi baru tersebut, kinerja perusahaan telekomunikasi menjadi semakin lambat dan pendapatanpun berkurang.

Untuk menyiasatinya, di mulailah bisnis baru dengan layanan baru untuk menciptakan pendapatan baru. Pada saat bersamaan kompetitor perusahaan telekomunikasi, Cable operator atau MSO (Multisystem Operator), memulai era persaingan baru. Sehingga pada pertengahan sampai akhir tahun 90an terjadi persaingan sengit diantara dua perusahaan tersebut. Pada saat itu MSO sudah menggunaan HFC cable ( Hybrid Fiber Coaxial), sementara perusahaan telekomunikasi menggunakan twisted pair coaxial.

Kemudian muncul teknologi baru yang disebut ADSL, perusahaan telekomunikasi menganggap ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan bidang usahanya, yaitu layanan broadband video, yang menggunakan spectrum frekuensi yang tidak terpakai pada kabel tembaga yang ada. Pada saat itu perusahaan telekomunikasi mengira bahwa layanan video on demand akan menarik minat banyak pelanggan.

Namun pada saat bersamaan, internet muncul dan langsung masuk dan berkembang di pasaran dengan perkembangan yang sangat pesat. Sehingga ADSL yang pada mulanya difokuskan untuk layanan video streaming to the home, mulai dikembangkan untuk layanan data internet, sehingga dalam satu media transmisi dapat dilayani tiga buah layanan yaitu voice, video dan data.

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar